TRUB : Targetkan PLTU TUlang Bawang Laba US$ 18-20 Juta
Friday, 15 August 2008 08:02 News E-mail Print PDF Lampung - PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) menargetkan proyek PLTU Tulang Bawang, Lampung bisa memberikan kontribusi laba bersih sebesar US$ 18-20 juta per tahun.
"Kontribusi laba bersih proyek ini sekitar US$ 18-20 juta per tahunnya. Mungkin masuk pembukuan di tahun 2010," ujar Presiden Direktur TRUB, Sidarta Sidik di lokasi proyek PLTU, Jl Dermaga Dente, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, Jumat (15/8/2008).
Proyek yang mulai digarap 25 Maret 2006 ini, ditargetkan dapat beroperasi di akhir triwulan I 2009. Secara bertahap kontribusi akan masuk ke pembukuan perseroan hingga mencapai target sebesar US$ 20 juta di 2010.
Nilai proyek PLTU berkapasitas 4x30 megawatt ini ditaksir mencapai US$ 150 juta, atau sekitar Rp 1,4 triliun. Komposisi pendanaannya sekitar US$ 105 juta dari pinjaman Lippo dan Niaga, sedangkan sisanya dari kas internal perseroan.
"Proyek ini dikerjakan oleh anak usaha kami, PT Central Daya Energi (CDE)," ujar Sidik.
CDE merupakan anak usaha PT Manunggal Power yang 100% kepemilikan sahamnya dimiliki oleh TRUB. Proyek PLTU ini digarap atas pesanan PT CP Prima Tbk (CPRO).
"CPRO membutuhkan pasokan listrik untuk keperluan usaha tambak udang miliknya di wilayah ini. Jadi pembangunan PLTU ini hasil kerjasama kami dengan CPRO," ulas Sidik.
Harga jual listrik yang dihasilkan PLTU Tulang Bawang pada CPRO ketika beroperasi nanti ditetapkan sebesar Rp 1.000/kwh selama 10 tahun. Meski Sidik enggan menyebutkan nilai kontrak dengan CPRO tersebut, namun ia memastikan jumlahnya melebihi nilai proyek pembangunan PLTU yang sebesar US$ 150 juta.
Artinya, dalam waktu kurang dari 10 tahun, PLTU Tulang Bawang akan mencapai titik break event point (BEP).
Kebutuhan batubara untuk PLTU ini diperkirakan sebanyak 600 ribu ton per tahun. Nantinya kebutuhan batubara PLTU Tulang Bawang akan dipasok dari tambang batubara milik perseroan yang berada di Muara Enim, Lampung.
"Jadi dengan nilai Rp 1.000/kwh, CPRO sudah menerima bersih. Mereka pun dengan menggunakan jasa kami bisa hemat sekitar US$ 24-36 juta per tahun. Sebab saat ini listrik yang mereka beli ke PLN sebesar Rp 1.500/kwh. Jadi kerjasama ini sama-sama menguntungkan," ulas Sidik.
Selain dengan CPRO, rencananya listrik yang dihasilkan oleh PLTU Tulang Bawang, sebagian kecil akan dijual juga ke PLN. Namun saat ini masih dalam penjajakan.
"Penjajakan ini terkait adanya permintaan dari masyarakat setempat agar kami juga memasok listrik di sekitar areal ini," kata Sidik.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda